Optimasi Pengenalan Desa Apps Dalam Sektor Pertanian Melalui Literasi Digital
Oleh : Chalista Amanda Dewani
Desa Apps merupakan aplikasi digital yang diperkenalkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Aplikasi ini menyediakan ruang komunikasi untuk berbagai keperluan seperti edukasi dan diskusi untuk para petani, penyuluh di bidang agrokompleks seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Aplikasi Desa Apps digunakan untuk memperbaiki kualitas baik secara internal maupun eksternal petani atau peternak di Indonesia mulai dari perencanaan, penanaman, perawatan, panen, dan analisis usaha tani. Aplikasi ini dikelola dan dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada yang mana launching pertama kali pada Desember 2016 saat Dies Natalis ke-68 UGM.
Latar belakang aplikasi Desa Apps diawali dengan munculnya data BPS tahun 2016 yang menyatakan bahwa 1 penyuluh untuk 1 hingga 2 desa. Di lain sisi, UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani pasal 46 menyebutkan bahwa ‘’Penyediaan penyuluh paling sedikit satu orang penyuluh dalam 1 desa’’. Oleh karena itu, hal ini mengakibatkan adanya keterbatasan petugas penyuluh untuk menyebarkan informasi dan memberikan pendampingan kepada petani. Melalui penerapan implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat menjadi solusi untuk membantu penyebaran informasi seputar inovasi teknologi di bidang pertanian. Melalui pemanfaatan internet, Universitas Gadjah Mada mengembangkan aplikasi mobile berbasis android ‘Desa Apps’ sebagai media penyuluhan digital. Aplikasi ini dapat diunduh di Play Store dan bersifat gratis.
Fitur ‘Desa Apps’ terdiri atas berbagai ruang seperti forum tanya jawab, forum artikel, info cuaca, info kantor, info toko, catatan tani, info harga pangan, dan pasar. Forum tanya jawab bertujuan sebagai forum diskusi atau konsultasi dengan expert, petani, peternak, dan penyuluh. Forum artikel berisikan konten infromasi seputar agrokompleks dalam bentuk artikel (tulisan) dan video. Info kantor berisikan informasi mengenai alamat kantor yang berkaitan dengan pertanian. Info toko berisikan informasi mengenai alamat toko pertanian. Info cuaca berisikan prediksi cuaca di berbagai daerah di Indonesia. Forum catatan tani berisikan pencatatan usahatani meliputi biaya, pendapatan, dan keuntungan. Pasar berisikan lapak jual beli berbagai produk hasil pertanian. Info harga pangan terhubung dengan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dan Bank Indonesia. Data berasal dari harga bahan pangan pokok di pasar induk di seluruh provinsi di Indonesia.
Perkembangan Desa Apps seiring berjalannya waktu diawali pada tahun 2018 ditandai dengan adanya sosialisasi penggunaan desa apps ke berbagai daerah di Yogyakarta seperti Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Selain itu, pada KKN PPM UGM Periode 2 juga diadakan sosialisasi dan pendampingan penggunaan aplikasi desa apps oleh mahasiswa UGM. Tahun 2019, terdapat rintisan desa binaan di Desa Poncosari, Srandakan, Bantul kemudian dijadikan program kerja oleh mahasiswa KKN PPM UGM Periode 2 melalui sosialisasi dan pendampingan penggunaan. Pada tahun 2020, desa apps bergabung dengan komunitas RCE Youth Yogyakarta kemudian diselenggarakan pendampingan desa binaan di Desa Poncosari, Srandakan, Bantul. Tahun 2021, desa apps bekerja sama dengan PUM (Programma Uitzending Managers) Belanda untuk pendampingan pengembangan platform dan model bisnis ‘’Lentera Desa’’ yaitu platform untuk edukasi dan pelatihan di bidang agrokompleks secara online. Selain itu, juga diadakan launching program webinar series berupa ‘’Bincang Desa’’. Terakhir, pada tahun 2022 bekerja sama dengan FAO Indonesia untuk Pilot Project ‘’Digital Village Initiative’’.
Kegiatan edukasi dan penyuluhan online Desa Apps UGM salah satunya melalui program Bincang Desa (BISA). Program tersebut berupa webinar series dengan beragam narasumber seperti akademisi, praktisi, dan pemerintahan) serta mengangkat topik-topik seputar agrokompleks (pertanian, peternakan, dan perikanan) yang up-to-date, aplikatif, dan inspiratif. Program ini diinisiasi sejak Mei 2020. Beberapa aktor yang dilibatkan dalam pengelolaan desa apps UGM untuk menjaga keberlanjutan program pendampingan terdiri atas masyarakat atau kelompok sasaran, penyuluh dan atau OPD setempat seperti fasilitator, pemilik otoritas setempat, pendamping untuk keberlanjutan program dan universitas sebagai penyedia informasi dan teknologi.