SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI DESA BATANNYUH, MELAYANI SEPENUH HATI DAN PROFESIONAL DALAM PELAYANAN SURAT , JUMLAH PENDUDUK DAN INFORMASI APBDESA SECARA GLOBAL

Artikel

Urgensi Pengelolaan Ketahanan Pangan Hewani di Desa Batannyuh

03 Agustus 2022    622 Kali Dibaca  Berita Desa

Urgensi Pengelolaan Ketahanan Pangan Hewani di Desa Batannyuh

Oleh : Chalista Amanda Dewani

            Pangan merupakan kebutuhan essensil dan komoditas paling strategis dalam kehidupan manusia yang mana pemenuhan kebutuhan pangan merupakan salah satu hak asasi manusia. Ketahanan Pangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Untuk memperolah dan menjaga ketahanan pangan hewani yang baik, perlu diselenggarakan suatu sistem pangan yang mampu memberikan perlindungan baik pihak yang mengonsumsi maupun yang memproduksi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan yang menjelaskan bahwa untuk memenuhi konsumsi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, upaya penyediaan pangan dilakukan dengan mengembangkan sistem produksi pangan yang berbasis terhadap sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal, mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan, mengembangkan teknologi produksi pangan, mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan dan mempertahankan serta mengembangkan lahan produktif.

            Ketahanan pangan memiliki erat kaitannya dengan kemakmuran petani dan peternak sebagai produsen pangan. Jika petani dan peternak dalam pengelolaan ketahanan pangan tidak mampu menjalankan dengan baik maka ketahanan pangan tidak kuat sehingga dapat memicu konflik sosial yang dapat menganggu ketahanan pangan secara nasional. Ketahanan pangan pun sangat berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Tiap orang yang tidak sejahtera sangat mudah terlibat dalam konflik yang berdampak pada ketahanan pangan nasional. Hal tersebutlah yang menjadikan keterkaitan ketahanan pangan dan ketahanan nasional sangat kuat dan mengait dengan perihal di luar pangan seperti ekonomi, sosial, dan politik.

            Ketahanan pangan dilihat dari kepentingan pencapaian tujuan pembangunan nasional tidak lepas dari pengupayaan pembangunan peternakan dan pertanian oleh karena kepentingan sektor keduanya dapat menghasilkan bahan pangan. Apabila upaya pembangunan kedua sektor tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten maka kedua sektor mampu secara maksimal dapat menyediakan berbagai jenis pangan yang dibutuhkan sehingga segala jenis kebutuhan pangan yang diinginkan dapat terpenuhi. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang sangat kompetitif di pasar internasional, Indonesia menghadapi tantangan berat dalam merumuskan kebijakan pangan sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan ragam komoditas pangan dan upaya peningkatan diversifikasi konsumsi pangan. Melalui sumber daya yang terbatas, kebijakan tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan komoditas pangan yang kompetitif dalam harga dan mutu terhadap produk impor.

            Ditinjau dari upaya pemenuhan pangan yang berkualitas, pengembangan sumber protein hewani selain berkonsentrasi pada ketersediaan daging sapi juga harus berkonsentrasi dengan memanfaatkan sumber pangan ternak lainnya seperti ayam, itik, bebek, babi, burung puyuh, dan ternak lainnya. Demikian juga, sektor perikanan dalam pengelolaan berbagai jenis ikan dan kerang dapat dimanfaatkan dan dibudidayakan untuk dikonsumsi sebagai sumber protein hewani bagi masyarakat. Selain itu, informasi tentang pemanfaatan atau konsumsi pangan dapat dijadikan sebagai pertimbangan penting dalam menyusun perencanaan pembangunan sistem pangan guna memantapkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan, khususnya terkait dengan penyediaan pangan bagi masyarakat yang memenuhi prinsip pola pangan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) untuk dapat hidup sehat aktif dan produktif.

            Strategi terbaik dalam pengelolaan ketahanan pangan hewani dapat menerapkan empat pilar ketahanan pangan antara lain ketersediaan, keterjangkauan, pemanfaatan, dan stabilitas pangan. Ketersediaan yaitu tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya. Keterjangkauan yaitu terjangkaunya pangan atau memiliki sumber daya untuk mendapatkan pangan. Pemanfataan yaitu penggunaan yang tepat berdasarkan pengetahuan gizi dasar. Stabilitas pangan yaitu kestabilan pangan yang mana pangan harus tersedia dan terjangkau setiap saat dan di setiap tempat. Sebagai contoh, sumber pangan tidak hanya berasal dari tanaman yang ada di sawah dan ladang, melainkan juga bisa disediakan sendiri. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan pekarangan atau sektor tersendiri. Pemanfataan perkarangan dalam konteks ini merupakan pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu dengan berbagai jenis tanaman, ternak, ikan, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus guna pemenuhan gizi keluarga. Selain itu, strategi yang dapat diterapkan antara lain meningkatkan produktivitas sumber daya hewani dan nabati sebagai sumber pangan, mengoptimalkan pembangunan di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, dan mencegah masuk dan keluarnya pangan dan pakan yang mengandung bahan berbahaya.

 

 

;

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Pemerintah Desa

  Sinergi Program

  Statistik

 Komentar

 Media Sosial

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : BANJAR DINAS BATANNYUH KELOD, DESA BATANNYUH, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN
Desa : Batannyuh
Kecamatan : Marga
Kabupaten : TABANAN
Kodepos : 82181
Telepon : 0812365644
Email : inyomanwitama9@gmail.com

  Statistik Pengunjung

  • Hari ini : 61
    Kemarin : 294
    Total Pengunjung : 87,924
    Sistem Operasi : Unknown Platform
    IP Address : 18.219.89.186
    Browser : Mozilla 5.0