Edukasi Bahan Aditif dalam Makanan dan Sosialisasi Cara Pengecekan Produk secara Digital
Bahan aditif berbahaya seperti boraks dan formalin seringkali ditemukan dalam produk makanan. Di sisi lain, zat kimia seperti hydroquinone dosis tinggi juga sering ditemukan dalam produk kosmetik dengan label pemutih. Hal ini dapat meningkatkan berbagai resiko gangguan kesehatan. Maraknya kegiatan jual beli secara online juga memudahkan berbagai produk pangan dan kosmetik berbahaya beredar secara luas. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahan aditif (tambahan) dan produk kosmetik berbahaya, mahasiswa KKN-PPM UGM dari unit 2022-BA007 mengadakan kegiatan edukasi bahan aditif berbahaya dalam makanan dan sosialisasi cara pengecekan produk secara digital pada 21 Juli 2022 di aula Desa Batannyuh.
Kegiatan ini menargetkan ibu-ibu kader balita dan lansia agar semakin sadar dan waspada terhadap penggunaan bahan aditif berbahaya dalam makanan serta memahami cara mengecek produk pangan dan kosmetik aman secara digital. Materi ini sangat penting untuk disampaikan mengingat banyaknya bahan aditif berbahaya yang beredar luas, banyaknya penjual makanan baik secara langsung maupun online, dan banyaknya masyarakat yang kurang memahami mengenai kandungan berbahaya dalam kosmetik sehingga mudah terjerumus pada promosi penggunaan kosmetik yang berefek cepat namun berbahaya.
Kegiatan edukasi ini dilaksanakan dengan pemaparan materi dan praktik pengecekan produk secara langsung. Pemaparan materi bahan aditif dalam makanan disesuaikan dengan kaidah dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sesuai 5 Kunci Keamanan Pangan yaitu menjaga kebersihan, memisahkan pangan matang dan mentah, memasak dengan benar, menjaga suhu makanan, dan menggunakan air serta bahan baku yang aman. Edukasi mengenai bahan aditif dalam makanan saja kurang efektif dalam menjaga masyarakat dari penggunaan bahan berbahaya pada produk, terutama produk yang dijual secara online. Terlebih lagi, produk yang dijual bebas secara online beraneka ragam mulai dari makanan hingga kosmetik. Oleh karenanya, dilaksanakan pula sosialisasi cara pengecekan produk secara digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hal tersebut.
Sosialisasi cara pengecekan produk pangan dan kosmetik yang aman dilakukan dengan praktik memasukkan beberapa produk pangan dan kosmetik yang umumnya digunakan ibu-ibu sehari-hari ke dalam website BPOM pada cekbpom.pom.go.id. Ibu-ibu kader dibimbing secara step by step dalam mengecek produk. Dengan keinginan belajar yang kuat, akhirnya ibu-ibu kader dapat mengetahui hasil keamanan produk yang selama ini digunakan melalui website BPOM. Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahan aditif berbahaya dalam makanan dan masyarakat dapat melakukan pengecekan produk secara digital di rumah masing-masing.